Selasa, 21 Agustus 2012

Konflik Muslim Rohingnya Bukan Masalah Agama

konflik-muslim-rohingnya

Ketua PMI Jusuf Kalla yang sempat mengunjungi daerah konflik Rohingnya bukanlah masalah Agama tetapi murni masalah Etnis
“Poso-Ambon lebih berat, masing-masing pegang senjata. Ribuan orang yang tewas. Kalau di Rohingya tidak ada yang pegang senjata. Yang tewas juga 80-an,” ungkap mantan Wakil Presiden ini kepada wartawan saat dihubungi, Jakarta, Kamis (16/8/2012).


“Masalahnya lebih kepada etnis, bukan agama. Muslim di Myanmar ada lebih dari 2,5juta orang dan itu baik-baik saja. Mereka tidak berkonflik dengan umat agama lain. Yang konflik hanya etnis Rohingya itu, memang mereka muslim,” jelas dia.

Seperti berita sebelumnya, PMI menjadi lembaga pertama dari Indonesia yang berhasil memasuki Myanmar. Presiden Myanmar mempersilakan JK dan rombongan melihat langsung kondisi yang terjadi di Provinsi Rakhine.

"Sabtu besok, silakan meninjau ke Rakhine," ujar Sein dalam pertemuannya dengan JK di Istana Kepresidenan Myanmar di Nay Pyi Taw.

Pemerintah Myanmar mengapresiasi upaya Ketua umum PMI dalam membantu menyelesaikan konflik Rohingya. JK tiba di Myanmar Jumat (10/8/2012), dan diterima Presiden Myanmar.

Saat pertemuan tersebut terungkap, pemerintah Myanmar menyesalkan adanya pemberitaan yang mengatakan terjadi konflik etnis yang berujung pada konflik agama. Menurut mereka, pertikaian terjadi akibat aksi kriminal yang terjadi di dalam masyarakat yang berujung pada konflik komunal.

"Karena itu kita mengingatkan kepada pemerintah Myanmar untuk segera menyelesaikan konflik komunal ini sebelum mengarah ke konflik agama," kata Jusuf Kalla usai pertemuan itu.

Kalla menyebutkan, selama ini simpang siur pemberitaan konflik ini terjadi akibat adanya anggapan pemerintah Myanmar yang belum terbuka. Masyarakat internasional kemudian menjadi salah tafsir atas apa yang terjadi di provinsi tersebut.

"Karena itu, Presiden Myanmar meminta kita untuk melihat langsung apa yang terjadi di sana. Rencananya besok kita akan pergi ke Sitwee salah satu kota di Rakhine. Dan kita merupakan salah satu rombongan pertama yang diperbolehkan masuk ke sana," ujar JK.


Sumber : http://jogja.tribunnews.com






0 komentar:

Posting Komentar