Sungguh berat dirasakan saudara kita umat muslim yang ada di negara Swedia dan Finlandia karena harus berpuasa lebih dari 20 jam,coba bandingkan dengan puasa di Indonesia.Karena lokasi Swedia yang berdekatan dengan kutub utara maka waktu siangnya akan lebih lama dari waktu malam,fajar menyingsing pukul 01.45 dan tenggelam pukul 23.30. Di Mekah waktu puasa di mulai pukul 06.00 sampai pukul 19.00.Di Indonesia waktu puasa mulai pukul 04.30 sampai 17.45. "Saya sih ikut waktu Stockholm atau Uppsala," tutur seorang ustadz yang tinggal di Kota Lulea, Amir Alrahmi, sebagaimana dilansir Radiosweden, Rabu Rabu (1/7/2012). Kota Lulea berada dekat dengan zona Kutub Utara "Jadi saya akan berbuka sekitar pukul 21.30." kata Amir. Lain Amir, lain pula Abdul yang tinggal di kota sekitar zona Kutub Utara, Boden. Ia memakai waktu Malmo, yang kurang lebih sama dengan Uppsala. "Mau bagaimana lagi," tutur Abdul. Hal yang sama terjadi di Rovaniemi, Finlandia. Di kota itu tidak ada Subuh dan tak ada Maghrib. Bagi muslim yang berada di ujung utara Eropa, seperti saat ini matahari nyaris turun dari bawah horizon. Akibat hal ini sejumlah muslim di Swedia berusaha mencari jalan keluar penyesuaian waktu puasa. "Kami menggunakan akal sehat," kata aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat setempat, Mahmoud Said (27), pendatang asal Kenya yang tinggal di Finlandia. Selama tiga tahun terakhir di Finlandia, ia kerap mengikuti waktu negara muslim terdekat. "Di Turki, lama puasa 14-15 jam. Waktu sepanjang itu masih oke, tidak terlalu buruk," kata Said. Dia memperkirakan ada seratus muslim di Kota Rovaniemi, kebanyakan berasal dari Irak, Somalia, dan Afghanistan. Hingga kini belum ada solusi yang ampuh untuk mengurai perbedaan waktu ini. Kepala Perhimpunan Muslim Swedia, Omar Mustofa membenarkan banyak ustadz dam lembaga yang memakai beragam solusi. "Kami sedang membahas di Dewan Fatwa dan Riset Eropa," tutur Omar.
Kamis, 02 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar